
Sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=118462
Selasa, 16 Agustus 2005
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum DPP MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) Priyo Budisantoso menegaskan, pihaknya akan membentuk kaukus bersama ormas Kosgoro dan Soksi yang menyertakan ormas Hasta Karya, delapan ormas yang berafiliasi ke Partai Golkar.
"Kaukus itu untuk menopang Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2009. Kita akan jadi tiang utama partai," katanya usai pengukuhan pengurus ormas MKGR di kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta, Jumat (12/8).
Selain itu, Priyo juga menegaskan ormas MKGR tidak akan mendeklarasikan dirinya sebagai partai politik. Hal ini sesuai ajaran dan aspirasi pendiri MKGR R Sugandhi. "Ajaran Gandhi (Sugandhi-red), MKGR tetap ormas dan di Golkar," ujar dia.
Untuk memperkuat barisan MKGR, Priyo juga membuka diri untuk melakukan rekonsiliasi dengan kader-kader MKGR yang kini mendirikan partai politik. "Kalau berkenan dan dibuka pintu, saya akan sowan ke sana," ujar dia.
Di bawah kepemimpinan Priyo Budisantoso sebagai ketua umum dan Roem Kono sebagai sekretaris jenderal, jumlah pengurus MKGR membengkak menjadi 230 orang. Di jajaran ketua ada Joeslin Nasution, Yaasril Ananta Baharudin, Ratu Atut Chosiyah, Nurul Arifin, Bambang Sadono, Artje Loppies, Bambang Pramono dan lain-lain.
Sementara di posisi wakil sekjen ada Melchias Mekeng, Hamzah Sangaji, Nudirman Munir, Syaeful Bachri Ansori, Kholis Malik, Fayakhun Andriadi, sementara bendahara dijabat Budiarsa Sastra Winata didampingi Erwin Aksa, Faruk Sunge, German Kartasasmita, Ratu Dian Latifa, Rosita Lumentut, Natsir Mansyur dan lain-lain.
Dari dewan pertimbangan, Irsyad Sudiro dipercaya sebagai ketua dan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai sekretaris. Ikut dalam barisan ini antara lain Pinantun Hutasoit, Azwir Dainy Tara, Zainal Bintang, Harry Azhar Aziz, Tisnawati Karna, Slamet Effendy Yusuf, H Syaukani, Alzir Diani Tabrani, Siti Nurbaya, Chalid Mawardi, Fadel Muhammad, Yahya Zaini, Yamin Tawari, Tjadra Muchtar, Malik Raden, Herman Widyananda, Darul Siska, Ismeth Abdullah, sementara Tantyo Sudharmono masih menunggu konfirmasi.
Sesepuh kehormatan Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, Surya Paloh, Akbar Tandjung, Fahmi Idris, Prabowo Subianto, Muladi, Siswono Yudhohusodo, Abdul Latief, Usman Hasan dan Soleh Solahudin dalam konfirmasi.
Dalam sambutannya, Ketua DPP Partai Golkar Prof Dr Muladi, menegaskan, krisis kultural, seperti KKN, penyalahgunaan wewenang, jauh lebih berat dibanding krisis struktural, karena itu, perlu untuk membangun kultur demokratis lewat pendidikan dan perbaikan manajemen.
Selain itu, kata Muladi, perlu diatasi lewat kepemimpinan, tidak hanya di tingkat puncak, tapi juga di semua lini, baik di pemerintahan maupun partai politik dan swasta. (Hanif S)